Kamis, 13 Februari 2025

Kegiatan Nisfu Sya'ban

Kegiatan Nisfu Sya'ban di Masjid Riyaadhul Jannah


Pada tanggal 13 Februari 2025, Masjid Riyaadhul Jannah mengadakan kegiatan memperingati Nisfu Sya'ban yang dihadiri oleh sejumlah jamaah. Kegiatan ini dimulai pada pukul 18:45 WIB, dan berlangsung dalam suasana penuh khidmat. 
 
 

Acara diawali dengan pengajian yang disampaikan oleh Ustad Rusli. Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan tentang keutamaan bulan Sya'ban, khususnya di malam Nisfu Sya'ban, di mana amal perbuatan umat manusia diangkat. Materi yang disampaikan sangat menarik dan memberikan wawasan baru bagi jamaah tentang pentingnya memperbanyak ibadah di bulan ini. Selanjutnya, diadakan tadarus Al-Qur'an yang melibatkan jamaah. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk membaca dan memahami Al-Qur'an bersama, serta memperkuat hubungan antarjamaah. jamaah memanjatkan doa untuk memohon ampunan dan keberkahan, serta berharap agar dilimpahkan rahmat di bulan Ramadhan yang akan datang.

Secara keseluruhan, kegiatan Nisfu Sya'ban di Masjid Riyaadhul Jannah berlangsung sukses dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang berkontribusi dalam pelaksanaan acara ini. Semoga kegiatan ini dapat terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang untuk memperkuat keimanan dan kebersamaan umat.

Minggu, 09 Februari 2025

Pengurus Masjid 2025-2028



Pengurus DKM Riyaadhul Jannah 2025-2028

Menjaga Kebersamaan dan Keberkahan

 



Pendahuluan

Di tengah dinamika kehidupan masyarakat, peran Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) sangat penting dalam mengembangkan nilai-nilai keagamaan dan mempererat silaturahmi. DKM Riyaadhul Jannah, yang berlokasi di Margahayuraya Barat, kini memasuki periode kepengurusan baru untuk tahun 2025-2028. Dengan semangat baru, pengurus yang baru dilantik siap mengemban amanah dalam membangun komunitas yang lebih baik. 


Susunan Pengurus DKM Riyaadhul Jannah

Ketua            : Bpk. Tatan Rustandi 

Sekretaris     : Bpk. Moch. Hafid 

Bendahara    : Bpk. H. Sri Widodo

Susunan Pengurus

Program Kerja DKM Riyaadhul Jannah

Pengurus DKM Riyaadhul Jannah memiliki beberapa program unggulan yang akan dilaksanakan selama periode kepengurusan ini:
  1. Peningkatan Kegiatan Keagamaan: Menyelenggarakan pengajian rutin, kajian, dan kegiatan keagamaan lainnya untuk mendalami ajaran Islam.
  2. Kegiatan Sosial: Mengadakan bakti sosial, bantuan kepada yatim piatu, dan kegiatan yang mendukung masyarakat sekitar.
  3. Pelatihan dan Pembinaan: Menawarkan pelatihan keterampilan bagi jamaah, terutama bagi generasi muda, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
  4. Pengembangan Lingkungan: Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan masjid serta kawasan sekitarnya. 


Harapan dan Dukungan

Pengurus DKM Riyaadhul Jannah berharap dapat menjalankan amanah ini dengan baik dan mendapatkan dukungan dari seluruh jamaah. Dengan sinergi yang kuat antar pengurus dan masyarakat, diharapkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan dampak positif dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah di lingkungan sekitar. 


Penutup

Dengan semangat baru dan kepengurusan yang solid, DKM Riyaadhul Jannah siap memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan memperkuat tali persaudaraan antar warga. Mari bersama-sama mendukung setiap langkah yang diambil, demi keberkahan dan kemajuan umat.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan keberkahan dalam setiap usaha kita.



Jumat, 05 April 2024

Sholat Idul Fitri 1445H 2024

 

Lilim Taufiq
Ustadz Lilim Taufiq

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia, kami ingin menyampaikan bahwa Masjid Riyaadhul Jannah sedang mempersiapkan pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1445H yang Insya Allah akan dilaksanakan di Masjid .

Sholat Idul Fitri 1445H akan dilaksanakan pada hari Rabu, 10 April 2024 mulai jam 06:30 WIB, sesuai dengan keputusan pemerintah Indonesia. Dalam momen spesial ini, Masjid Riyaadhul Jannah merasa terhormat untuk menghadirkan Ustadz Lilim Taufiq sebagai Khotib dan Imam .

Kami mengundang seluruh kaum muslimin dan muslimat untuk bersama-sama merayakan Kemenangan Idul Fitri 1445H dengan menunaikan Sholat Idul Fitri di Masjid Riyaadhul Jannah . Mari kita jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk mensyukuri nikmat iman dan Islam, serta memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara kita.

Kami menghimbau kepada seluruh jamaah untuk:

  • Datang ke Masjid lebih awal untuk menghindari keramaian
  • Menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan Masjid
  • Membawa sajadah dan mukena masing-masing

Mari kita jadikan Sholat Idul Fitri 1445H ini sebagai momen untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita sebagai umat yang senantiasa bersyukur dan bertaqwa.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pengurus DKM Riyaadhul Jannah

 

 



Minggu, 10 Maret 2024

Persiapan Masjid Sambut Ramadhan 1445H

Bulan suci Ramadhan 1445H segera tiba, saat umat Islam memperbanyak ibadah dan tentunya khusyuk beribadah di masjid. Masjid yang bersih dan nyaman menjadi salah satu faktor penting untuk kekhusyukan ibadah. 

Berikut adalah hal yang utama dalam kebersihan Masjid:

  • Kenyamanan Ibadah: Masjid yang bersih dan terawat akan membuat para jamaah merasa nyaman dan bisa lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah, terlebih selama Ramadhan.
  • Kesehatan: Kebersihan yang baik dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit, apalagi saat sholat berjamaah yang diikuti banyak orang.
  • Menjaga Kesucian: Masjid merupakan tempat suci untuk beribadah. Kebersihan perlu dijaga agar para jamaah bisa beribadah dengan tenang.

Hari ini, alhamdullilah banyak aktivitas untuk persiapan ramadhan 1445H khususnya kerja bersama mempersiapkan masjid untuk melayani jamaah di bulan ramadhan 1445H.

 

persiapan ramadhan

 

Kebersamaan terlihat di lingkungan masjid, beberapa jamaah mulai dari membersihkan dalam masjid, dan di luar masjid (lingkungan masjid).

 

persiapan ramadhan

Semoga masjid mampu melayani jamaah dalam kegiatan ramadhan 1445H dengan baik dan makmur dalam semua hal, serta terdukung oleh banyak jamaah yang berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan.


 

---

Jadwal Imsakiyah 2024 Kota Bandung 





Jumat, 08 Maret 2024

Persiapan Ramadhan 1445H

Persiapan Menyambut Ramadhan 1445H Tahun 2024

Bulan Ramadhan 1445H diprediksi akan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Ini merupakan momen istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ketaqwaan dan spiritualitas. Persiapan menjelang Ramadhan pun menjadi penting agar ibadah di bulan suci ini dapat dimaksimalkan. 

 

Berikut beberapa tips untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan 1445H:

1. Menentukan Niat dan Target

Langkah pertama adalah menentukan niat dan target yang ingin dicapai selama Ramadhan. Apakah ingin meningkatkan kualitas ibadah, menyelesaikan bacaan Al-Quran, atau memperbaiki diri dari kebiasaan buruk? Target yang jelas akan membantu fokus dan motivasi dalam menjalankan ibadah.


2. Memperbanyak Doa dan Istighfar

  • Memperbanyak doa dan istighfar dapat membantu membersihkan hati dan jiwa dari dosa dan kesalahankesalahan. 
  • Hal ini penting untuk menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang suci dan siap menerima limpahan rahmat Allah SWT.


3. Memperdalam Ilmu Pengetahuan Agama

Sebelum Ramadhan tiba, luangkan waktu untuk mempelajari ilmu agama, seperti fiqih Ramadhan, tafsir Al-Quran, atau hadits-hadits tentang Ramadhan. Pengetahuan ini akan membantu memahami dan menjalankan ibadah dengan lebih baik.


4. Menyiapkan Perlengkapan Ramadhan

  • Persiapkan perlengkapan ibadah seperti Al-Quran, mukena, sajadah, dan peralatan salat lainnya. 
  • Pastikan semua perlengkapan dalam kondisi baik dan siap digunakan.


5. Menyusun Jadwal Ramadhan

Buatlah jadwal harian selama Ramadhan yang memuat waktu salat, tadarus Al-Quran, tarawih, dan aktivitas lainnya. Penjadwalan yang baik akan membantu memanfaatkan waktu Ramadhan dengan maksimal.


6. Melatih Diri Menahan Diri

  • Latih diri untuk menahan hawa nafsu, seperti lapar dan dahaga, sebagai persiapan untuk berpuasa.
  • Lakukan latihan ini secara bertahap agar tubuh dapat beradaptasi dengan baik saat Ramadhan tiba.


7. Memperbaiki Pola Makan

  • Perbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. 
  • Hindari makanan yang berlebihan dan tidak sehat agar tubuh tetap fit selama berpuasa.


8. Mempersiapkan Mental dan Fisik

Pastikan mental dan fisik dalam kondisi prima untuk menyambut Ramadhan. Istirahat yang cukup, berolahraga secara teratur, dan konsumsi makanan bergizi dapat membantu menjaga kesehatan dan stamina.


9. Silaturahmi dan Bersedekah

  • Sebelum Ramadhan tiba, sempatkan untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan dengan keluarga, sahabat, dan tetangga. 
  • Bersedekahlah kepada fakir miskin dan kaum duafa untuk membersihkan harta dan meningkatkan kepekaan sosial.


10. Mengajak Orang Lain Berbuat Baik

  • Ajaklah keluarga, sahabat, dan tetangga untuk bersama-sama mempersiapkan diri menyambut Ramadhan. 
  • Ajak mereka untuk melakukan ibadah dan kebaikan bersama-sama.


Persiapan yang matang akan membantu kita dalam menjalankan ibadah Ramadhan dengan lebih optimal dan khusyuk. Semoga Ramadhan 1445H menjadi momen istimewa untuk meningkatkan ketaqwaan dan spiritualitas diri, serta meraih rahmat dan ampunan Allah SWT.



Jumat, 05 Januari 2024

Resolusi Tahun 2024 Infaq dan Shodaqoh lebih banyak

Tahun baru, resolusi baru. Bagi umat Islam, salah satu resolusi yang bisa dipertimbangkan adalah untuk meningkatkan infaq dan shodaqoh. Infaq dan shodaqoh adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ia memiliki banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Manfaat Infaq dan Shodaqoh

Infaq dan shodaqoh memiliki banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Berikut ini adalah beberapa manfaat infaq dan shodaqoh:

  • Mendapatkan pahala yang besar

Infaq dan shodaqoh adalah salah satu amal yang paling dicintai oleh Allah SWT. 

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 

"Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Mendapat keberkahan dalam harta

Infaq dan shodaqoh tidak akan mengurangi harta, justru akan menambah keberkahannya. 

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 

"Sedekah tidak akan mengurangi harta." (HR. Tirmidzi)

  • Mendapatkan perlindungan dari Allah SWT

Infaq dan shodaqoh dapat menjadi perisai bagi diri kita dari berbagai macam musibah. 

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa yang bersedekah dengan sepasang kurma dari hasil pertaniannya atau dari hasil ternaknya, maka Allah akan melindunginya dari tujuh puluh macam musibah." (HR. Thabrani)

  • Mendapatkan kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat.

Infaq dan shodaqoh dapat memudahkan urusan dunia dan akhirat kita. 

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 

"Barang siapa yang bersedekah dengan sebiji kurma dari harta yang halal, maka Allah akan mempermudah baginya keluarnya dari pintu neraka." (HR. Al-Bukhari)

 

Cara Meningkatkan Infaq dan Shodaqoh

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan infaq dan shodaqoh, yaitu:

  • Menentukan target infaq dan shodaqoh

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan target infaq dan shodaqoh. Target ini bisa berupa nominal tertentu, persentase dari pendapatan, atau jumlah tertentu per bulan.

  • Menyisihkan sebagian penghasilan untuk infaq dan shodaqoh

Setelah menentukan target, hal selanjutnya adalah menyisihkan sebagian penghasilan untuk infaq dan shodaqoh. Sisihkan sebelum Anda membelanjakan penghasilan Anda untuk kebutuhan lain.

  • Mencari lembaga infaq dan shodaqoh yang terpercaya

Jika Anda ingin menyalurkan infaq dan shodaqoh Anda melalui lembaga, pastikan lembaga tersebut terpercaya. Anda bisa mencari informasi tentang lembaga tersebut dari internet atau bertanya kepada teman atau kerabat yang pernah berdonasi ke lembaga tersebut.

  • Mengembangkan kreatifitas dalam infaq dan shodaqoh

Selain infaq dan shodaqoh dalam bentuk uang, Anda juga bisa melakukan infaq dan shodaqoh dalam bentuk lain, seperti tenaga, keterampilan, atau barang. Misalnya, Anda bisa mengajari anak-anak di panti asuhan, membantu membersihkan masjid, atau menyumbangkan barang-barang yang masih layak pakai.


Resolusi Tahun 2024

Tahun 2024 telah tiba. Mari kita sambut tahun baru ini dengan resolusi yang baik, salah satunya adalah untuk meningkatkan infaq dan shodaqoh. Semoga resolusi ini dapat kita wujudkan dengan penuh semangat dan keikhlasan. Aamiin.

 

Minggu, 19 November 2023

Infaq hari ini untuk akhirat

Infaq merupakan salah satu amal saleh yang memiliki keutamaan besar dalam ajaran Islam. Infaq berasal dari bahasa Arab, yaitu "anfaqa" yang berarti mengeluarkan atau membelanjakan harta. Secara istilah, infaq adalah mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan oleh agama Islam.

Infaq berbeda dengan zakat, yang memiliki ketentuan nisabatau jumlah harta yang dikeluarkan. Infaq dapat dilakukan dengan jumlah berapapun, sesuai dengan kemampuan dan kerelaan hati seseorang. Bahkan, infaq dapat dilakukan dengan memberikan harta selain uang, seperti makanan, pakaian, atau barang-barang lainnya.

Infaq memiliki banyak keutamaan bagi orang yang melakukannya. Di antara keutamaan infaq adalah:
  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT
  • Mendapat pahala yang berlipat ganda
  • Menolak bala
  • Menghapus dosa
  • Melipatgandakan pahala
  • Didoakan malaikat
  • Memberikan rasa gembira di hati
  • Menyehatkan tubuh

Selain itu, infaq juga dapat memberikan manfaat bagi orang lain yang menerima. Infaq dapat membantu meringankan beban hidup orang lain, memberikan pendidikan, dan membangun sarana prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Oleh karena itu, infaq merupakan amal saleh yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah itu akan memadamkan api neraka dan akan menghapuskan dosa-dosa." (HR. Tirmidzi)

Infaq tidak hanya dapat dilakukan oleh orang yang kaya saja, tetapi juga oleh orang yang kurang mampu. Bahkan, infaq yang diberikan oleh orang yang kurang mampu justru lebih diutamakan daripada infaq yang diberikan oleh orang yang kaya. Hal ini karena infaq yang diberikan oleh orang yang kurang mampu menunjukkan keikhlasan dan kesungguhan mereka dalam beribadah kepada Allah SWT.

Infaq dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Namun, infaq yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu akan mendapatkan pahala yang lebih besar. Waktu-waktu tersebut di antaranya adalah:

  • Saat subuh
  • Pada hari Jumat
  • Saat terjadi bencana alam
  • Bulan Ramadhan
  • Saat sehat

Infaq merupakan investasi yang sangat menguntungkan di akhirat. Infaq yang diberikan hari ini akan menjadi tabungan yang tak pernah berkurang dan akan memberikan pahala yang berlipat ganda di akhirat nanti.

Oleh karena itu, marilah kita bersedekah dengan ikhlas dan penuh keikhlasan demi kebahagiaan kita di dunia dan di akhirat.

Agama Islam mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berbagi dengan sesama. Infaq merupakan salah satu bentuk berbagi yang sangat dianjurkan. Infaq dapat dilakukan dengan berbagai cara, sesuai dengan kemampuan dan kerelaan hati kita.

Infaq memiliki banyak keutamaan, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Infaq dapat mendekatkan kita kepada Allah SWT, menghapus dosa-dosa kita, dan memberikan manfaat bagi orang lain.

Oleh karena itu, marilah kita bersedekah dengan ikhlas dan penuh keikhlasan. Infaq adalah investasi akhirat yang sangat menguntungkan.

Berikut adalah beberapa tips untuk bersedekah dengan ikhlas:

  • Bersedekahlah dengan niat yang ikhlas. Janganlah bersedekah karena ingin dipuji atau mendapatkan keuntungan duniawi.
  • Bersedekahlah sesuai dengan kemampuan kita. Janganlah memaksakan diri untuk bersedekah lebih dari kemampuan kita.
  • Bersedekahlah dengan cara yang tepat. Pilihlah lembaga atau yayasan yang terpercaya untuk menyalurkan sedekah kita.


Mari kita mulai bersedekah dari sekarang. Semoga Allah SWT menerima sedekah kita dan memberikan kita pahala yang berlipat ganda. 


Rabu, 19 April 2023

Selamat Iedul Fitri 1444H 2023M

Makna Idul Fitri


Idul Fitri berasal dari kata "Id" yang berarti "hari raya" atau "kembali fitrah," dan "Fitri" yang berarti "alami" atau "asli." Secara harfiah, Idul Fitri dapat diartikan sebagai "hari raya kembali ke fitrah" atau "hari kemenangan."

Makna ini mencerminkan esensi perayaan Idul Fitri, yang merupakan saat umat Islam merayakan keberhasilan mereka dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan, yang dianggap sebagai proses penyucian diri dan kembali ke keadaan fitrah. Puasa Ramadhan bertujuan untuk mengendalikan hawa nafsu, memperkuat ketakwaan, serta meningkatkan empati dan kepedulian terhadap sesama.

Hikmah Idul Fitri

 
Beberapa hikmah yang dapat kita petik dari perayaan Idul Fitri, antara lain:

Bersyukur: Idul Fitri merupakan kesempatan untuk bersyukur atas karunia Allah SWT dan keberhasilan menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam merayakan Idul Fitri, umat Islam diajak untuk mengapresiasi nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT dan menggunakannya sebagai motivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
 
Memaafkan: Salah satu tradisi penting dalam perayaan Idul Fitri adalah saling memaafkan dan menjalin kembali hubungan yang mungkin retak. Dalam momen ini, kita diingatkan bahwa manusia tidak sempurna dan seringkali melakukan kesalahan, sehingga penting untuk saling memaafkan dan menjaga persaudaraan.

Berbagi: Idul Fitri juga merupakan saat yang tepat untuk berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan. Melalui zakat fitrah dan infaq, umat Islam dapat membantu meringankan beban orang-orang yang kurang mampu dan terdampak pandemi, sehingga mereka pun dapat merasakan kebahagiaan Idul Fitri.

Kebahagiaan dan kebersamaan: Idul Fitri menjadi kesempatan untuk merayakan kebahagiaan dan kebersamaan bersama keluarga, sahabat, dan masyarakat. Meski perayaan tahun ini mungkin masih terbatas karena pandemi, kita tetap dapat menjaga kebersamaan dan kebahagiaan melalui komunikasi virtual atau perayaan sederhana bersama keluarga.

Refleksi diri: Idul Fitri juga merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan diri dan mengevaluasi kualitas ibadah serta amal kita selama bulan Ramadhan. Dengan merenung, kita dapat mengidentifikasi kekurangan dan peluang untuk perbaikan, serta merencanakan bagaimana cara menjadi pribadi yang lebih baik dalam menghadapi tahun-tahun mendatang.Menerapkan nilai-nilai Ramadhan: Salah satu hikmah Idul Fitri adalah menerapkan nilai-nilai yang dipelajari selama Ramadhan, seperti kesabaran, disiplin, empati, dan kepedulian terhadap sesama, dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, manfaat yang diperoleh dari ibadah puasa tidak hanya terbatas pada bulan Ramadhan, tetapi juga membawa dampak positif dalam kehidupan kita sepanjang tahun.

Kesimpulan


Idul Fitri 1444 H merupakan perayaan kemenangan umat Islam setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa Ramadhan. Makna dan hikmah di balik perayaan ini mencakup bersyukur, memaafkan, berbagi, merayakan kebahagiaan dan kebersamaan, refleksi diri, serta menerapkan nilai-nilai Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun perayaan Idul Fitri tahun ini masih dihadapkan pada keterbatasan akibat pandemi, kita tetap dapat menjaga semangat dan merayakan hari kemenangan dengan cara yang aman dan sehat. Selamat Idul Fitri 1444 H! Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik dan terus berbuat kebaikan untuk sesama.
 
 

Senin, 10 April 2023

Memaknai Lailatul Qadar 1444 H

Lailatul Qadar, atau Malam Kekuasaan, adalah salah satu malam paling istimewa dalam kalender Islam. Dalam tahun 1444 Hijriah (2022/2023 Masehi), umat Muslim di seluruh dunia merayakan dan memaknai Lailatul Qadar dengan penuh semangat dan keimanan.

Malam Lailatul Qadar diperkirakan terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadan). Malam ini merupakan malam yang penuh berkah dan memiliki nilai lebih dari seribu bulan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Qadr.

Memaknai Lailatul Qadar 1444 H bagi umat Muslim mencakup beberapa aspek:
  1. Spiritualitas: Lailatul Qadar adalah kesempatan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat malam (Tahajjud), dzikir, doa, dan membaca Al-Qur'an.
  2. Refleksi: Malam ini merupakan waktu yang baik untuk merenungi hidup dan menjalani proses introspeksi, serta mengoreksi kesalahan dan kekurangan dalam amal ibadah.
  3. Kebersamaan: Lailatul Qadar juga menjadi momen untuk bersilaturahmi dan menjalin kebersamaan dengan keluarga, teman, dan komunitas. Hal ini dapat dilakukan melalui ibadah bersama, buka puasa bersama, atau kegiatan sosial lainnya.
  4. Amal dan Sedekah: Berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu, adalah salah satu cara untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda pada Lailatul Qadar. Umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan amal dan sedekah selama malam yang mulia ini.
  5. Doa dan Harapan: Lailatul Qadar adalah waktu yang tepat untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan memohon kebaikan untuk diri, keluarga, dan umat Islam di seluruh dunia.
  6. Membaca dan memahami Al-Qur'an: Selain membaca Al-Qur'an, sangat penting juga untuk memahami makna dan pesan yang terkandung di dalamnya. Hal ini akan membantu umat Muslim untuk lebih mendalami ajaran Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

  7. I'tikaf: I'tikaf adalah menjalani pengasingan diri di masjid untuk fokus beribadah dan merenung. Umat Muslim yang menjalani i'tikaf akan menghabiskan waktu mereka untuk berdoa, berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan melakukan kegiatan ibadah lainnya.

  8. Mempererat hubungan dengan Allah SWT: Lailatul Qadar adalah kesempatan yang sangat baik untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT. Umat Muslim dapat memohon petunjuk, kebijaksanaan, dan kekuatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih dekat dengan-Nya.

  9. Mengingat dan mendoakan orang yang telah meninggal: Pada malam Lailatul Qadar, kita juga dapat mengingat dan mendoakan orang-orang yang telah meninggal. Hal ini akan membantu mereka mendapatkan keberkahan dan pahala, serta mengingatkan kita tentang kematian dan kehidupan akhirat.

  10. Meraih keberkahan Lailatul Qadar: Untuk meraih keberkahan dan keutamaan Lailatul Qadar, umat Muslim perlu mempersiapkan diri secara lahir dan batin. Selain menjalani puasa dan meningkatkan amalan, penting juga untuk menjaga kesucian hati dan pikiran, serta menjauhi perbuatan yang merusak keberkahan malam ini.

Dengan memaknai Lailatul Qadar 1444 H secara mendalam, umat Muslim diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, lebih saleh, dan lebih bermanfaat bagi sesama.

Senin, 03 April 2023

Keutamaan Ramadan pada 10 hari kedua

Keutamaan Ramadan pada 10 hari kedua 

Keutamaan Ramadan pada 10 hari kedua adalah bahwa selama periode ini, rahmat dan ampunan Allah SWT diperluas kepada hamba-Nya yang berpuasa dan beribadah dengan ikhlas dan tulus. Selain itu, pada 10 hari kedua Ramadan, orang-orang yang berpuasa dan beribadah akan mendapat pahala yang besar dan kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kisah yang terkait dengan keutamaan Ramadan 10 hari kedua adalah kisah tentang sahabat Nabi SAW yang terkenal, Umar bin Khattab RA. Selama Ramadan, Umar bin Khattab RA memperkuat ibadahnya dengan menghabiskan banyak waktu untuk membaca Al-Quran dan berdoa. Namun, pada awal Ramadan, Umar merasa tidak puas dengan amal ibadahnya dan memutuskan untuk berbuat lebih banyak lagi.

Suatu malam, Umar keluar dari rumahnya dan berkeliaran di sekitar kota Madinah, melihat dan mendengarkan orang-orang yang sedang beribadah dan berdoa. Kemudian, Umar pergi ke masjid dan melihat Rasulullah SAW sedang berdiri dan berdoa di sana. Umar sangat terkesan dengan kekhusyukan Rasulullah SAW dan memutuskan untuk melakukan hal yang sama.

Umar kemudian kembali ke rumahnya dan terus berdoa sampai pagi. Saat matahari terbit, Umar pergi ke masjid dan menemukan Rasulullah SAW masih berada di sana, masih berdoa. Keesokan harinya, Umar melakukan hal yang sama, dan kemudian keesokan harinya lagi. Umar terus berdoa di masjid selama sepuluh hari berturut-turut.

Ketika Rasulullah SAW mengetahui tentang kegiatan Umar, dia memberi tahu sahabat lainnya tentang apa yang dilakukan Umar dan berkata: "Jika ada seorang nabi yang akan datang setelah saya, pasti akan menjadi Umar bin Khattab." Kisah ini menunjukkan bagaimana Umar bin Khattab RA mengambil keuntungan dari keutamaan Ramadan 10 hari kedua dengan berdoa dan beribadah dengan tekun dan khusyuk, dan hasilnya adalah pujian dari Rasulullah SAW.

Kisah lain yang terkait dengan keutamaan Ramadan 10 hari kedua adalah kisah tentang Bilal bin Rabah RA. Bilal adalah salah satu sahabat Nabi SAW yang terkenal sebagai muadzin di masjid Nabawi di Madinah.

Pada Ramadan 10 hari kedua, Bilal memutuskan untuk meningkatkan ibadahnya dengan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berdoa dan berzikir di malam hari. Ketika waktu sahur tiba, Bilal masih sibuk beribadah, sehingga tidak memiliki waktu untuk makan sahur. Namun, ketika Bilal akhirnya berhenti beribadah dan keluar dari masjid, Rasulullah SAW melihatnya dan bertanya: "Mengapa kamu tidak makan sahur, Bilal?"

Bilal menjawab: "Saya tidak merasa lapar karena berada dalam keadaan yang khusyuk dalam beribadah."

Rasulullah SAW kemudian memberikan pujian kepada Bilal dan berkata: "Sesungguhnya Allah membanggakanmu, Bilal." Kisah ini menunjukkan bagaimana Bilal bin Rabah RA memanfaatkan keutamaan Ramadan 10 hari kedua dengan lebih meningkatkan ibadahnya dan berupaya untuk mencapai kekhusyukan dalam beribadah.

Dari kisah-kisah di atas, kita dapat mengambil pelajaran tentang pentingnya memanfaatkan waktu Ramadan dengan sebaik-baiknya. Selama 10 hari kedua Ramadan, kita dapat meningkatkan ibadah dan berdoa lebih banyak, serta mencapai kekhusyukan dalam beribadah. Dengan demikian, kita dapat mendapat keutamaan Ramadan yang lebih besar dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Bagaimana dengan infaq dan shodaqoh ?

Infaq dan sedekah (shodaqoh) juga merupakan ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan, termasuk pada 10 hari kedua. Ada banyak keutamaan dan manfaat yang bisa kita dapatkan dari melakukan infaq dan sedekah selama Ramadan, antara lain:
  1. Meningkatkan keberkahan dalam rejeki: Ketika kita berinfaq dan bersedekah, Allah SWT akan memberikan keberkahan dalam rejeki kita dan memperluas rezeki kita.
  2. Membuka pintu taqwa: Infaq dan sedekah juga dapat membuka pintu taqwa, yaitu ketakwaan kepada Allah SWT. Ketika kita memberikan sebagian dari rezeki kita kepada orang yang membutuhkan, maka kita akan merasakan kedekatan dengan Allah SWT dan semakin memperkuat ikatan kita dengan-Nya.
  3. Menghilangkan dosa: Infaq dan sedekah juga dapat menghapus dosa-dosa yang kita lakukan, bahkan dosa-dosa yang besar sekalipun.
  4. Menjadi sumber kebahagiaan orang lain: Dengan melakukan infaq dan sedekah, kita dapat menjadi sumber kebahagiaan bagi orang lain yang membutuhkan. Hal ini dapat memberikan perasaan senang dan damai di hati kita.
  5. Memberikan manfaat jangka panjang: Infaq dan sedekah juga dapat memberikan manfaat jangka panjang, yaitu dengan membantu orang yang membutuhkan untuk mandiri dan bisa hidup mandiri. Misalnya, memberikan donasi kepada program-program yang berfokus pada pendidikan dan pelatihan.
Kisah tentang keutamaan infaq dan sedekah selama Ramadan juga banyak terdapat di dalam sejarah Islam. Salah satunya adalah kisah tentang Utsman bin Affan RA, sahabat Nabi SAW yang kaya raya. Selama Ramadan, Utsman bin Affan RA dikenal sangat dermawan dan rajin berinfaq dan bersedekah. Bahkan pada suatu malam, dia memberikan seluruh hartanya untuk keperluan umat Islam, termasuk untuk kepentingan militer Islam saat itu.

Kisah ini menunjukkan bagaimana keutamaan infaq dan sedekah dapat membawa manfaat yang besar bagi umat Islam dan memberikan kebahagiaan dan keberkahan yang melimpah. Oleh karena itu, kita juga dapat mengikuti jejak Utsman bin Affan RA dengan meningkatkan amalan infaq dan sedekah kita selama Ramadan, terutama pada 10 hari kedua yang dikenal sebagai periode keutamaan ibadah.

Jumat, 31 Maret 2023

Ada apa di 10 Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan suci dalam kalender Islam, yang dihormati dan dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Ramadhan berlangsung selama 29 atau 30 hari, tergantung pada penampakan bulan. Bulan ini merupakan bulan di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa sejak fajar hingga matahari terbenam setiap hari. Pembagian Ramadhan menjadi tiga bagian, atau sepuluh hari, memiliki makna dan keutamaan yang berbeda. Berikut ini adalah pembagian 10 hari Ramadhan:

Sepuluh hari pertama (1-10 Ramadhan) - Rahmat: Sepuluh hari pertama Ramadhan dianggap sebagai fase "Rahmat" (kebaikan dan belas kasih). Di periode ini, umat Muslim berusaha untuk meningkatkan keimanan, amal shaleh, dan perbuatan baik. Mereka memohon kepada Allah SWT untuk mengampuni dosa-dosa mereka dan memberikan mereka keberkahan. Dalam sepuluh hari ini, umat Muslim juga didorong untuk membaca Al-Qur'an, memperbanyak doa, dan menjalankan ibadah sunnah. Pada hari pertama Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia mulai berpuasa dan merasakan rasa lapar dan haus sebagai cara untuk mengasah kesabaran, disiplin, dan rasa empati terhadap orang yang kurang mampu. Umat Muslim mulai melaksanakan tarawih, shalat sunnah malam yang dilakukan setelah shalat Isya' selama bulan Ramadhan.

Sepuluh hari kedua (11-20 Ramadhan) - Maghfirah (Pengampunan): Sepuluh hari kedua Ramadhan disebut sebagai fase "Maghfirah" (pengampunan). Di fase ini, umat Muslim memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah mereka lakukan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Mereka berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia dan mencoba untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang merugikan orang lain. Selama periode ini, umat Muslim juga didorong untuk melaksanakan tarawih dan tahajud, serta memperbanyak sedekah dan amal kepada orang yang membutuhkan. Pada periode ini, umat Muslim lebih gencar dalam memperbanyak doa, meminta ampunan, dan menjalani ibadah sunnah seperti shalat tahajud di malam hari. Beberapa umat Muslim juga memilih untuk mengkhatamkan Al-Qur'an, yang berarti membaca seluruh isi Al-Qur'an dari awal hingga akhir, sebagai bagian dari ibadah mereka selama Ramadhan.

Sepuluh hari ketiga (21-30 Ramadhan) - Itqun minan-Naar (Pembebasan dari api neraka): Sepuluh hari terakhir Ramadhan dikenal sebagai fase "Itqun minan-Naar" (pembebasan dari api neraka). Di fase ini, umat Muslim berfokus pada peningkatan ketaqwaan dan kesabaran, serta memohon perlindungan dari siksa neraka. Salah satu malam terpenting di bulan Ramadhan, yaitu Lailatul Qadr, terjadi pada sepuluh hari terakhir ini. Umat Muslim berusaha untuk meningkatkan ibadah dan doa pada malam-malam ini, karena Lailatul Qadr adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan.Lailatul Qadr, malam yang lebih baik daripada seribu bulan, terjadi dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan. Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui, umat Muslim berusaha mencarinya pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir, seperti 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadhan. Pada akhir Ramadhan, umat Muslim membayar zakat fitrah, yaitu amal yang diberikan kepada orang miskin dan membutuhkan sebelum hari raya Idul Fitri, untuk mensucikan harta mereka dan membantu orang yang membutuhkan merayakan hari raya.

Setiap fase dalam Ramadhan memiliki keutamaan dan hikmah tersendiri yang membantu umat Muslim untuk mengembangkan karakter mereka, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menjalani setiap fase ini dengan penuh kesungguhan, umat Muslim diharapkan dapat meraih manfaat yang luar biasa dari bulan suci Ramadhan.

Rabu, 29 Maret 2023

Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Ada beberapa cerita yang membuat Ramadhan menjadi lebih bermakna pada masa itu, salah satunya adalah kisah pertama kali turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW dan peristiwa Lailatul Qadar.

1. Pertama kali turunnya wahyu: 

Pada suatu hari di bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW sedang berkontemplasi di Gua Hira. Ketika itu, malaikat Jibril datang kepadanya dan menyampaikan wahyu pertama yang berbunyi:

"اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ - خَلَقَ الإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ - اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأَكْرَمُ - الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ - عَلَّمَ الإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ"

" Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-'Alaq: 1-5)

Peristiwa inilah yang menandai awal dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang sangat penting dalam sejarah Islam.

Selasa, 28 Maret 2023

Cerita tentang Al-Quran

Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun pada Nabi Muhammad SAW, mulai dari tahun 610 M hingga tahun 632 M. Proses wahyu Al-Quran ini dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah.

  1. Periode Mekkah (610-622 M) Pada periode ini, surat-surat yang diturunkan lebih fokus pada ajaran tauhid, akhlak, dan kehidupan akhirat. Surat pertama yang diturunkan adalah Surat Al-'Alaq (96) ayat 1-5, yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW di Gua Hira melalui malaikat Jibril.
  2. Periode Madinah (622-632 M) Setelah hijrah ke Madinah, surat-surat yang diturunkan lebih berkaitan dengan hukum-hukum Islam, perjuangan, dan kehidupan sosial umat Islam. Surat terakhir yang diturunkan adalah Surat An-Nasr (110).

Namun, perlu dicatat bahwa urutan penurunan surat dalam Al-Quran tidak sama dengan urutan penyusunan surat dalam mushaf Al-Quran yang ada saat ini. Surat Al-Fatihah (1) adalah surat pembuka Al-Quran, tetapi bukan surat pertama yang diturunkan. Berikut ini adalah ringkasan tentang penurunan dan penyusunan beberapa surat dalam Al-Quran:

  1. Surat Al-Fatihah (1) merupakan surat pembuka Al-Quran dan diturunkan di Mekkah. Meskipun bukan surat pertama yang diturunkan, ia memiliki peran penting dalam ibadah sholat dan sering disebut sebagai Umm al-Kitab (induk kitab) atau Al-Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang berulang kali dibaca).
  2. Surat Al-Baqarah (2) adalah surat terpanjang dalam Al-Quran dan merupakan surat pertama yang diturunkan di Madinah. Surat ini berisi hukum-hukum, kisah-kisah nabi, dan berbagai aspek kehidupan umat Islam.
  3. Surat Ali 'Imran (3) juga diturunkan di Madinah dan melanjutkan tema hukum-hukum Islam serta membahas hubungan umat Islam dengan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani).
  4. Surat An-Nisa' (4) diturunkan di Madinah dan berfokus pada hukum-hukum keluarga, warisan, dan hak-hak perempuan dalam Islam.
  5. Surat Al-Ma'idah (5) juga diturunkan di Madinah dan melanjutkan pembahasan tentang hukum-hukum, perjanjian, dan hubungan dengan non-Muslim.
  6. Surat Al-An'am (6) diturunkan di Mekkah dan berfokus pada konsep tauhid, penolakan terhadap penyembahan berhala, dan kisah para nabi terdahulu.
  7. Surat Al-A'raf (7) juga diturunkan di Mekkah, berisi tentang kisah Adam, Nuh, Hud, Shaleh, Luth, dan Syu'aib serta mengajak umat manusia untuk merenungi alam dan kekuasaan Allah.

Kata mutiara di Bulan Ramadhan

Kata mutiara di Bulan Ramadhan adalah sebuah perenungan yang bisa memotivasi dan menginspirasi kita untuk memperbaiki diri selama bulan suci Ramadhan. Kata-kata mutiara tersebut biasanya berisi pesan-pesan positif seperti kesabaran, pengorbanan, keberkahan, dan spiritualitas yang dapat membantu kita dalam meningkatkan kualitas ibadah kita selama bulan suci Ramadhan. 
 
Kata-kata mutiara Ramadhan juga dapat memotivasi kita untuk berbuat kebaikan dan memperbaiki hubungan dengan sesama serta dengan Allah SWT. Melalui kata-kata mutiara ini, kita dapat merenungkan makna sebenarnya dari bulan suci Ramadhan dan bagaimana kita dapat menjadikannya sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama.
  1. "Ramadhan adalah bulan kesabaran, pengorbanan, dan keberkahan." - Anonymous
  2. "Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menahan amarah dan keinginan buruk." - Anonymous
  3. "Ramadhan bukan hanya tentang berbuka dan sahur, tapi juga tentang memperbanyak ibadah." - Anonymous
  4. "Jangan biarkan nafsu mengalahkan akal selama bulan Ramadhan." - Anonymous
  5. "Ramadhan adalah bulan untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama." - Anonymous
  6. "Puasa adalah pelajaran untuk mengendalikan diri dan menumbuhkan rasa empati." - Anonymous
  7. "Selama Ramadhan, jangan hanya fokus pada hal-hal duniawi, tapi juga fokus pada hal-hal yang bersifat rohani." - Anonymous
  8. "Puasa adalah bentuk syukur kita kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan." - Anonymous
  9. "Ramadhan adalah waktu untuk membersihkan hati dan memperbaiki sikap." - Anonymous
  10. "Selama Ramadhan, jangan hanya berhenti dari makan dan minum, tapi juga dari hal-hal yang tidak baik." - Anonymous

Senin, 27 Maret 2023

Ya Rasulullah, aku merasa sangat haus dan lelah

Pada suatu hari di bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW sedang berpuasa bersama sahabat-sahabatnya di Madinah. Hari itu, cuaca sangat panas, dan para sahabat merasa lelah karena berpuasa sepanjang hari di bawah terik matahari.

Ketika waktu ashar tiba, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya duduk di bawah pohon untuk beristirahat dan menunggu waktu berbuka puasa. Sambil menunggu, mereka saling bercerita dan berbagi pengalaman tentang keutamaan bulan Ramadhan dan pentingnya puasa.

Tiba-tiba, seorang sahabat bernama Abu Dzar datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan wajah pucat dan penuh keringat. Ia merasa sangat haus dan lemas. Nabi Muhammad SAW melihat kondisi Abu Dzar dengan penuh kepedulian dan bertanya apa yang terjadi padanya.

Abu Dzar menjawab, "Ya Rasulullah, aku merasa sangat haus dan lelah. Aku khawatir aku tidak akan mampu menahan diri untuk tidak minum hingga waktu berbuka tiba."

Mendengar hal tersebut, Nabi Muhammad SAW tersenyum dan berkata, "Abu Dzar, jangan khawatir. Aku akan mengajarkanmu doa yang bisa membantumu mengatasi rasa haus dan lelahmu."

Minggu, 26 Maret 2023

Ramadhan 1444H

Ramadhan 1444H: Bulan Penuh Berkah dan Ibadah

 
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah, yang merupakan bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Dalam bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, sebagai salah satu rukun Islam yang kelima.

Puasa Ramadhan memiliki banyak hikmah dan keutamaan, di antaranya adalah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, membersihkan jiwa dan badan dari dosa dan kotoran, melatih kesabaran dan kedisiplinan, serta berbagi rasa lapar dan haus dengan orang-orang yang membutuhkan.

Selain puasa, bulan Ramadhan juga merupakan bulan penuh berkah dan ampunan, yang di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Allah SWT menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal shaleh di bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih, tadarus Al-Quran, sedekah, zakat fitrah, dan lain-lain.

Tahun ini, umat Islam akan menyambut bulan Ramadhan 1444H pada tanggal 23 Maret 2023 Masehi. Penetapan awal Ramadhan ini berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) pada hari Rabu, 22 Maret 2023. Sidang isbat ini mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal atau rukyatul hilal.

Menurut Kemenag, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadhan 1444H sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Kriteria baru ini menyatakan bahwa imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Sementara itu, secara rukyatul hilal Kemenag telah menetapkan 124 lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal tersebut dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat. Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya dilaporkan sebagai bahan pertimbangan sidang isbat awal Ramadhan 1444H.

Dengan demikian, umat Islam di Indonesia dapat bersiap-siap untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh semangat dan antusiasme. Mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya. Semoga Allah SWT memberikan kita kemudahan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1444H. Aamiin.

Sabtu, 25 Maret 2023

Kajian tentang nuzulul quran

Nuzulul Quran

Nuzulul Quran atau turunnya Al-Quran adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Nuzulul Quran merujuk pada proses turunnya wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam bentuk ayat-ayat Al-Quran. Proses turunnya Al-Quran dimulai pada malam Lailatul Qadr saat Nabi Muhammad SAW berada di gua Hira dan berlangsung selama 23 tahun.

Tidak ada surat khusus dalam Al-Quran yang membahas tentang peristiwa Nuzulul Quran secara spesifik. Namun, terdapat beberapa ayat dalam Al-Quran yang mengisyaratkan tentang turunnya Al-Quran, seperti dalam Surat Al-Qadr dan Surat Ash-Shu'ara'.

Surat Al-Qadr menyatakan tentang malam Lailatul Qadr yang merupakan malam turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat ini berbunyi:

"Inna anzalnahu fi lailatil qadr. Wa ma adraaka ma lailatul qadr. Lailatul qadri khairun min alfi shahr" (Q.S. Al-Qadr: 1-3)

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada malam Lailatul Qadr. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadr itu? Malam Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan."

Selain itu, terdapat ayat dalam Surat Ash-Shu'ara' yang juga mengisyaratkan tentang turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Ayat ini berbunyi:

"Wa laqad nazalna ilayka ayatan mubayyinatan. Wa ma yakfuru biha illa al-fasiqun" (Q.S. Ash-Shu'ara': 2-3)

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang menjelaskan dengan terperinci. Dan tidaklah kecuali orang-orang yang fasik saja yang mengingkarinya."

 

Malam Lailatul Qadar Ramadhan

Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dalam agama Islam. Malam ini memiliki keutamaan yang besar dan dipercayai sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam Lailatul Qadar terjadi di bulan Ramadan pada tanggal ganjil, di antara sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Malam Lailatul Qadar disebutkan dalam Al-Quran, tepatnya di Surah Al-Qadr ayat 1-5.

Malam Lailatul Qadar dipercayai sebagai malam di mana Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Malaikat Jibril. Malam ini juga dipercayai sebagai malam di mana takdir manusia untuk setahun ke depan ditetapkan oleh Allah SWT.

Malam Lailatul Qadar memiliki tanda-tanda khusus.

  • Cuaca pada malam ini biasanya cerah dan bersih, serta udara terasa tenang dan damai. 
  • Cahaya di malam Lailatul Qadar juga dipercayai lebih terang daripada malam-malam biasa.

Di malam Lailatul Qadar, umat Muslim dianjurkan untuk beribadah dan memperbanyak amalan kebaikan. Beberapa amalan yang dapat dilakukan di malam Lailatul Qadar adalah shalat malam, membaca Al-Quran, berdoa, dan berzikir. Shalat Tarawih di malam ini juga lebih dianjurkan dilakukan.

Malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang besar, seperti pahala yang dilipatgandakan, pengampunan dosa, dan keberkahan dan rahmat Allah SWT. Oleh karena itu, banyak umat Muslim yang memanfaatkan malam ini untuk beribadah dan memperbanyak amalan kebaikan.

Dalam sejarah Islam, terdapat beberapa peristiwa penting yang terjadi pada malam Lailatul Qadar. Salah satu peristiwa tersebut adalah pada malam Lailatul Qadar tahun 13 Hijriah, ketika Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa setiap orang yang datang untuk meminta maaf dan memohon ampunan di malam ini akan diampuni dosanya.

Jumat, 24 Maret 2023

Tadarus Al-Quran Ramadhan

Tadarus Al-Quran merupakan aktivitas penting yang dilakukan oleh umat Muslim di bulan Ramadan, karena kegiatan ini memiliki banyak manfaat baik dari segi spiritual maupun intelektual. Berikut adalah beberapa manfaat dari Tadarus Al-Quran di bulan Ramadan:
  1. Menambah keimanan dan ketaqwaan: Dengan membaca dan menghafal Al-Quran, umat Muslim akan semakin mendekatkan diri pada Allah dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Hal ini juga membantu memperkuat ikatan antara manusia dan penciptanya.
  2. Menjaga hubungan dengan Al-Quran: Dengan membaca Al-Quran secara teratur selama bulan Ramadan, umat Muslim dapat menjaga hubungan mereka dengan Al-Quran dan menerapkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Menambah pengetahuan dan pemahaman: Dengan membaca dan menghafal Al-Quran, umat Muslim akan semakin memperdalam pengetahuan dan pemahaman mereka tentang ajaran Islam. Selain itu, Tadarus Al-Quran juga membantu meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal.
  4. Menjaga kesatuan umat: Tadarus Al-Quran dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok. Kegiatan ini juga dapat dilakukan di masjid atau pusat kegiatan keagamaan lainnya. Melalui kegiatan ini, umat Muslim dapat merasa lebih terhubung dengan komunitas dan saling mendukung dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
  5. Meningkatkan kebersamaan: Kegiatan Tadarus Al-Quran juga menjadi ajang silaturahmi antara sesama umat Muslim. Selain membaca Al-Quran, kegiatan ini juga dapat diikuti dengan berdiskusi dan saling berbagi pengalaman serta memperkuat hubungan sosial antar umat Muslim.
  6. Menjaga kesehatan fisik dan mental: Tadarus Al-Quran dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental selama bulan Ramadan. Kegiatan ini membantu menjaga konsentrasi, mengurangi stres, dan memberikan ketenangan batin.

Rabu, 22 Maret 2023

Keutamaan Surat al-Fath

Surat al-Fath (bahasa Arab: الفتح‎) adalah surat ke-48 dalam Al-Quran. Surat ini diturunkan setelah Perjanjian Hudaibiyah antara Nabi Muhammad SAW dan kaum musyrikin Mekah pada tahun 628 Masehi. 

Berikut adalah beberapa keutamaan Surat al-Fath yang terdapat dalam hadis:

  • Membuka pintu rizki dan kemenangan: Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang membaca surat Al-Fath, maka Allah akan membuka pintu rizkinya dan memberikan kemenangan kepadanya." (HR. Ibnu Asakir)
  • Pengampunan dosa: Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang membaca surat Al-Fath, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang." (HR. Thabarani)
  • Mendapat cahaya di hari kiamat: Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang membaca surat Al-Fath, maka Allah akan memberinya cahaya pada hari kiamat sehingga ia berjalan di atasnya menuju surga." (HR. At-Tirmidzi)
  • Meningkatkan keimanan: Surat Al-Fath berisi tentang peristiwa penting dalam sejarah Islam yang memperlihatkan keagungan Allah SWT dalam memberikan kemenangan kepada umat Islam. Membaca surat ini dapat meningkatkan keimanan dan kepercayaan kita pada Allah SWT.
  • Mendapatkan keberkahan: Membaca surat Al-Fath secara rutin dapat membawa keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang membaca surat Al-Fath setiap malam sebelum tidur, maka Allah akan memberikan keberkahan padanya dan keluarganya." (HR. Ibnu Asakir)